Ikut Webinar Mengenal Produk Komunitas Pertanian Organik

Teknik Pengendalian Penyakit Busuk Batang Pisang

Potensi SAMPAH ORGANIK Untuk PUPUK ORGANIK

 (Meraih Peluang Usaha dari Sampah Organik dan Limbah Pertanian)

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI menginformasikan bahwa total timbulan sampah di Indonesia pada tahun 2020 adalah sejumlah 67,8 juta ton. Dengan perkataan lain, setiap penduduk Indonesia yang pada tahun 2020 berjumlah 270,2 juta orang, setiap harinya menghasilkan sampah sebesar 0,68 kilogram. Jumlah sampah akan terus meningkat setiap tahunnya sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk Indonesia. Sampah menjadi persoalan ketika tidak terkelola dengan baik karena dampaknya terhadap kerusakan kelestarian lingkungan dan gangguan kesehatan manusia dan hewan. Hal ini berlangsung tidak hanya di Indonesia, tetapi juga dihadapi oleh negara-negara lain di dunia. Melalui visi mewujudkan Indonesia Bersih Sampah pada tahun 2025, pemerintah dalam hal ini KLHK RI bertekad mengurangi timbulan sampah sebesar 30 persen dan melakukan penanganan sebesar 70 persen dari tahun 2017 hingga tahun 2025. Timbulan sampah pada tahun 2025 diproyeksikan sebesar 71,3 juta ton sebagaimana tertuang dalam PERPRES Nomor 97 Tahun 2017 Tentang JAKSTRANAS Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.

Pembuatan Pupuk Organik Cair dengan ember Tumpuk

Pupuk Hayati : Aplikasi dan Prospek Pengembangannya di Lahan Rawa

Ketahanan Pangan Ala Program Kampung Iklim (PROKLIM)

Ini Bincang Bermanfaat - IBB#9 - Mengenal 3G Organik

Ini Bincang Bermanfaat - IBB #6 - Pangan Lokal Non Beras dan Terigu Berb...

Tanaman Porang Saran dan Masukan Profesor Hadi

Kontribusi Kultur Jaringan Untuk Pengembangan Porang

Melirik Pertanian Perkotaan

Siapa Bilang Hidroponik Mahal

Ada Yang Alergi Dengan Bisnis ?

 

Oleh Eny Prasetyowati.BL, SP
Tidak mudah utk mengubah mainset petani spy mengarah ke peningkatan usaha taninya lwt usaha bersama yg berbentuk Korporasi Petani.
Bisa berupa koperasi, KUB, UD, CV atau bahkan PT.
Yg terjadi sebagian besar petani menjual sendiri2 hasil panennya, baik lwt cara tebas utk kembali tanam atau disimpan utk dijual saat butuh uang.
Baik komoditas padi maupun palawija.
Krn itu petani tdk punya nilai tawar, contohnya saat panen raya kedelai, importir menurunkan hrg kedelai, mk petani kedelai terpuruk, rugi.... tdk punya nilai tawar. Tdk ada kekuatan. Begitu juga yg terjadi dg byk komoditas. Spt sayuran, bawang merah, cabe dll.