Visi 3G Organik adalah : Terwujudnya kedaulatan pangan berbasis organik dan kearifan lokal Misi yang diusung dari 3G Organik adalah : a. Mengembalikan pertanian ramah lingkungan ; b. Mewujudkan kesejahteraan melalui pengolahan pangan dan pemasaran yang sehat.
3G Organik
Jumat, 27 Agustus 2021
Kamis, 12 Agustus 2021
Sabtu, 31 Juli 2021
Senin, 12 Juli 2021
Selasa, 01 Juni 2021
Kamis, 27 Mei 2021
Senin, 24 Mei 2021
Jumat, 19 Februari 2021
Jumat, 22 Januari 2021
Ada Yang Alergi Dengan Bisnis ?
Oleh Eny Prasetyowati.BL, SP
Tidak mudah utk mengubah mainset petani spy mengarah ke peningkatan usaha taninya lwt usaha bersama yg berbentuk Korporasi Petani.
Bisa berupa koperasi, KUB, UD, CV atau bahkan PT.
Yg terjadi sebagian besar petani menjual sendiri2 hasil panennya, baik lwt cara tebas utk kembali tanam atau disimpan utk dijual saat butuh uang.
Baik komoditas padi maupun palawija.
Krn itu petani tdk punya nilai tawar, contohnya saat panen raya kedelai, importir menurunkan hrg kedelai, mk petani kedelai terpuruk, rugi.... tdk punya nilai tawar. Tdk ada kekuatan. Begitu juga yg terjadi dg byk komoditas. Spt sayuran, bawang merah, cabe dll.
Kamis, 21 Januari 2021
Membangun Bisnis Petani Bersama
Oleh : Eny Prasetyowati. BL, SP
Belakangan ini, kedelai menjadi bahan perbincangan yang hangat karena kedelai import tidak lagi lancar karena China membutuhkan stok kedelai sangat banyak. Sehingga importir kedelai di Indonesia bersaing mendapatkan produk & harga dengan China.
Padahal... sudah bertahun-tahun nasib petani kedelai kita seolah tiada yg menoleh, meskipun meratap. Kalah bersaing dengan import yang saat panen raya, ikut menurunkan harga. Sehingga harga kedelai lokal hancur. Sampe ada yang dibawah 5000 sehinga untuk pakan ternak.
Karena itu wajar bila petani menoleh ke kacang hijau yang lagi diburu eksportir. Yang harganya antara 16.000 paling murah 12.000 saat panen raya. Meskipun hasilnya bisa lebih tinggi kedelai tapi harga jualnya menang kacang hijau.
Karena itu berkaca dari ketidak berdayaan petani-petani lokal kita, berkorporasi adalah jawabannya. Supaya petani-petani kita punya nilai tawar. Bisa dicarikan pasar dan bisa menentukan harga.
Belakangan ini, kedelai menjadi bahan perbincangan yang hangat karena kedelai import tidak lagi lancar karena China membutuhkan stok kedelai sangat banyak. Sehingga importir kedelai di Indonesia bersaing mendapatkan produk & harga dengan China.
Padahal... sudah bertahun-tahun nasib petani kedelai kita seolah tiada yg menoleh, meskipun meratap. Kalah bersaing dengan import yang saat panen raya, ikut menurunkan harga. Sehingga harga kedelai lokal hancur. Sampe ada yang dibawah 5000 sehinga untuk pakan ternak.
Karena itu wajar bila petani menoleh ke kacang hijau yang lagi diburu eksportir. Yang harganya antara 16.000 paling murah 12.000 saat panen raya. Meskipun hasilnya bisa lebih tinggi kedelai tapi harga jualnya menang kacang hijau.
Karena itu berkaca dari ketidak berdayaan petani-petani lokal kita, berkorporasi adalah jawabannya. Supaya petani-petani kita punya nilai tawar. Bisa dicarikan pasar dan bisa menentukan harga.
Rabu, 14 Oktober 2020
Senin, 21 September 2020
Pupuk Cair Kulit Pisang
Hilmizar, SP (share melalaui Group WA 3G Organik Riau) Dapat ilmu baru dari @kertabumirecyclingcenter, kulit pisang segar dapat menjadi bahan utama pembuatan pupuk cair.
Cara membuat :
1. Masukkan kulit pisang segar ke dalam wadah berisi air. Dipotong kecil akan lebih baik. Pastikan kulit pisang terendam air. Lalu tutup rapat wadah.
2. Diamkan selama 3 hari. Sesekali buka wadah karena proses ini menghasilkan gas.
3. Setelah 3 hari, pisahkan antara air dan kulit pisang. Kulit pisang dapat dimasukkan ke dalam komposter atau dipendam dalam tanah agar terurai menjadi kompos.
Langganan:
Postingan (Atom)